27.11.12

bidan menurutku bidan



Pernah baca kalimat ini di salah satu pp na temenku, “menantu ideal itu adalah bidan”. Woww, aku langsung mikir. sebegitu mulianya kah profesi ini…
Jadi inget hymne IBI, aku selalu ingin menangis jika menyanyikan lagu ini dalam paduan.
Setiap waktu ku berjuang
Untuk Kemanusiaan..
Itulah semua tugasku
dan Tak mengenal waktu..
Berat serasa ringan
Tugas seorang Bidan..
Ku tak ingin tanda jasa
Semua hanya ikhlas adanya..
Ikatan Bidan Indonesia
Berazas Pancasila..
Seluruh jiwa dan Ragaku
Demi bahagia seluruh bangsaku

Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti dan lulus dari pendidikan bidan yang diakui oleh pemerintah setempat. Kurang meratanya tenaga kesehatan di desa-desa menjadi indikasi dibukanya pendidikan ini. Mulanya SPK (sekolah perawat kesehatan), kemudian lahirlah D1 kebidanan. Dari D1 kebidanan inilah yang disebar ke pelosok-pelosok negeri, mengisi semua desa. Kemudian masyhurlah sebutan “bidan desa” yang kini telah minimal pendidikan DIII.
Kebetulan diri ini adalah bidan desa, aku ingin kau tahu sedikit cerita tentang bidan desa berdasarkan apa yang ku rasakan. Dari cerita ini mungkin ada korelasinya dengan kalimat ideal di atas. Hhe..
Setuju sekali jika bidan disebut sebagai garda terdepan atau lebih sering disebut sebagai ujung tombak kesehatan Karena bidan adalah perpanjangan tangan puskesmas. Sebagaimana kita ketahui bahwa puskesmas sendiri memiliki banyak program kesehatan yang dipegang oleh pegawai puskesmas (masing-masing tenaga ahli per programnya) seperti promosi kesehatan (promkes), perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), penyakit, surveylens, dll. jika di puskesmas program tersebut dilakukan oleh beberapa tenaga kesehatan sesuai tenaga ahlinya, di poskesdes semua program tersebut dilakukan oleh (hanya) seorang bidan desa. Benar-benar pemantauan wilayah desa, dari kelahiran, hidup (penyakit, bencana, kendaraan, penghasilan, adat, dll), sampai kematian penduduk desa ybs.
Seabrek tanggung jawab diatas baru preambule saja. Ada lagi tugas pokok bidan yang tak kalah hebatnya dengan pekerjaan-pekerjaan di atas yaitu kesehatan ibu dan anak. Dari hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, sampai balita yang harus di/terpantau oleh seorang bidan desa. Jangan sampe deh ada kematian pada kategori-kategori di atas, momok audit ;E
Aku tak akan menceritakan semuanya disini, hanya akan menekankan pada persalinan karena bagian ini yang tak kenal jam kerja (selain kegawatdaruratan). Sebelumnya aku juga  adalah perempuan biasa dan menjadi tak biasa setelah menjadi bidan desa.
Kenapa???
Biasanya siang itu untuk beragam aktivitas dan malam itu untuk istirahat. Setelah menjadi bides, semuanya berubah drastis. Tiba-tiba aku melihat jelas bentuk malam, melihat langit dan kesunyian desa di tengah malam, jalan yang terhampar panjang tanpa ada saingan, merasai dinginnya malam. Ya, itu ketika seorang bides harus menjalankan amanahnya menolong persalinan di rumah masyarakat, dijemput di tengah malam, pulang ke rumah sendiri ketika ada alat yang tertinggal, di tengah malam. Begitulah persalinan, ia tak mengenal waktu, dengan Jam kerja ia tetap harus bekerja. Pagi adalah jam kerja wajib, sore pelayanan, malam/tengah malam/pertiga malam/shubuh atau kapanpun adalah pertolongan 2 nyawa manusia. Kemudian, tidur pun terbayang pasien, bunyi handphone langsung (khususnya di malam hari) membuat spot jantung.
Senang rasanya ketika telah selesai menolong persalinan (normal) tapi ketika ditemui dengan tanda bahaya (gawat darurat), tak akan kau temui aku di diriku. Syok, tegang, khawatir dan takut nyampur jadi satu. Jantung bergemuruh..

Kemudian aku menghubung-hubungkan, kenapa ideal?. Harusnya justru ia (bc. bidan desa) akan menjadi istri atau mantu yang tak ideal. Waktunya sarapan mungkin ia tak akan menyuguhkan teh untukmu, ketika makan bisa jadi ia tak menemani, tidurmupun mungkin akan terganggu. Ini kondisi jika ada pasien. Jika tidak, bahkan ia mampu menemanimu saat jam kerja. kembali lagi, konsekuensi bidan. Ideal atau tidak, tergantung pemahamanmu terhadap diri bidan. Belum lagi jika ia pemalas (bc. Tidak rajin), hhe, bisa dibayangkan gimana jadinya..
Menurutku, silahkan pikirkan dulu jika ingin memperistri ‘bidan desa’ karena hidupmu akan berubah ^^e

Sumber: pengalaman bidan desa Air Mesu, poskesdes air mesu




::Aku tak akan runtuh::

2.10.12

rindu kamu

:Rindu padamu yg terlahir kebetulan bersamaan dg kelahiranku..

Rindu padamu yg bersamamu aku mengakhiri perjuangan diploma, suka dan duka asrama..

Rindu padamu, bersamamu aku melakukan petualangan ke pulau seberang ini, tanpa apa dan siapapun melainkan dirimu dan Allah yg Maha Kuasa dan perkasa yg melindungi kita..

Rindu padamu, yg sll meminjamkan pundak utk berkeluh kesah dan menangis menghadapi dunia kerja yg kdg tak seiring pemikiran. Menawarkan solusi utk setiap masalah dan mau memegang erat tangan ini meskipun dunia seolah mengucilkan..

Rindu padamu, tempat yg aku tuju ktk merasa sepi dan sendiri..

Lebih bahagia jika berbagi kebahagiaan dgmu..
Rindu..

Sekarang, tentu berbeda..

Aku menyadari, sangat menyadari bahwa tak ada yg abadi, ikatan persaudaraan kita yg melebihi ikatan darah sekalipun. Kita tdk saling memiliki kecuali kita berada dlm genggaman-Nya. Hanya kpd-Nya tempat kita kembali dan mengembalikan semua urusan. Dialah yg Maha Mendengar dan Berkehendak yg mampu memberikan solusi bahkan di luar nalar manusia. Dialah yg abadi, yg tak akan pernah meninggalkan kecuali kita yg hina yg kdg berpaling..
..Allahu Robbunaa..

Ya Robb, lakalhamd kamaa yanbaghii lijalaal wajhik wa'aziym sulthoonik

Komp. Koba tin, 15 dzulqo'dah 1433H

 :Aku tak akan runtuh::

20.9.12

Shohabiy, Oci..






 Feb 2007
Betapa tdk menyangkanya ternyata ada yg miladnya sama persis ma drq, hanya selisih jam. 1 angkatan, 1 almamater, dan 1 asrama (hanya jedah 1 kamar). Saat ini kita masih disibukkan dg aturan asrama. Berteman, layaknya pertemanan 1 angkatan, angkatan sembilan. Masih ingat sekali, betapa solidnya angkatan kita dulu. Mencari teman saat kita `senang` tentu mudah. Tapi, Ya, kita terbentuk dalam tempaan kesusahan, kepayahan, dan ketertekanan. krn itu yg membuat kalian berbeda, temans..

 Akhir 2007- awal 2008
Kesolidan atau dalam bahasa asrama kita, SK (keSetiakawanan) kita mengecewakan menurut drq saat itu. Bagaimana tidak, drmu yg tanggal lahirnya sama denganku melukai keSK-an kita. hanya gara2 koperasi. entah apa yg kau pikirkan, kau adukan kami dg kakak2 tingkat yg `menakutkan` saat itu. Kl bukan krn forum angkatan, rusaklah hubungan kita. Bagi kita, SK itu di atas pasal 1 dan 2.

Akhir 2008
Siapa yg menyangka kita yg `kembar selisih 4 jam` menjadi sekamar setelah perombakan kamar di setiap awal tahun. Saat teman2 kita banyak yg memutuskan utk meninggalkan suka duka2 asrama. Dari 10 kamar, menjadi 2 kamar dan salah 1nya adalah kamar kita, jasmin. kita bertahan disini, mengukir sejarah hidup kita.

Banyak kisah yg drq ingat pada tingkat III ini, mozaik2 pendewasaan diri. hingga mengantarkan kita Meraih gelar bidan yg tak kita cita2kan..
Dirasa masih belum sibuk dan panggilan jiwa kita akan enterpreneur membuat kita sadar bahwa ada kemiripan diantara kita. Hingga lahirlah warung kejujuran di asrama kita untuk yg pertama kalinya, Warung selfservice. kemudian, kitapun mengembangkan sayap warung kejujuran di bidang jasa pembuatan Karya Tulis Ilmiah (khususnya untuk kakak DIV pada masa itu) dan printing. Finally, kita punya tabungan kodok. Dg harapan, utk biaya wisuda, kerja, lanjut kuliah, n haji. Alhamdulillah, walau ternyata hanya utk 'casio' bagiq saat itu dan investasi warnet untuk bisnis jangka panjang pikir kita saat itu.

Tentu kau juga masih ingat kenapa bisa celengan “kodok”, karena bisnis jasa kita. Termasuk dalam daftar langganan kita, bunda dan bu bett. Hingga kita ditraktir dan diajak jalan ke jakabaring yg (drq lupa) ada keramaian/event apa saat itu.

Tak satu peluang bisnispun kita lewatkan, otak bisnis kata teman2 menjuluki kita. sampai kita jual rujak buah dan es kocok saat lomba asrama. Sampai kita menyewa model untuk menjajakan jualan kita, hhe..
 Baru terpikir sekarang, kenapa drq dulu tak melibatkanmu dalam organisasi in&eks kampus ya? Eeh, pernah ding, kita pernah baksos komsat bareng..
Sama penggalangan dana untuk palestina ini juga dirimu sangat berperan,,
Ntah, siapa yg ambil pic na, drmu dibuat tampak bayangan =p
Kehidupan asrama dari bangun tidur, makan, shalat, ngaji, belajar, piket, sampai tidur lagi sudah biasa kita lakukan bersama. Kita pun semakin dekat setelah secara tiba2 drmu masuk kelompok kami, berada dalam 1 lingkaran per pekannya. kegiatan2 luar asrama Pun kita lakoni bersama, masak, mabit, dan rihlah.

   
 

Mabit


Dan tentu kita tak luput dari kenakalan, ini salah satunya..
Tanpa dizoom tentu kau jg masih ingat tulisan apa yang digantungkan pada kita berdua tersebut. Bisnis itu melenakan, ditambah dengan sifatku yang ‘menggampangkan’. Jadilah hanya kita telat masuk kelas gara2 ngeprint tugas kakak DIV. dihukum dah, tapi tetap senang, pun teman2 kita turut merasakan kegembiraan itu. karena kenakalan kita..

N d last Februari, 22nd in dormitory. Merencanakan sesuatu yang sangat berkesan untuk kita, teman2, dan adiks. d last moment of our milad. jadilah ulah kita seperti ini..
 
 
Kita bikin adik2 kita “gila” ^^3
Demi jagung bakar yang ributnya minta ampun sampai kita dilempar ma tetangga sebelah =D
Belum lagi setelah ini kita diserbu adik2 ma mentega. Tak terbayangkan sebelumnya akan nyikat gang asrama kembali setelah 1 tahun kita free dari piket gang, mentega+lantai o_O

Sampai kita tes cpnsd bareng, tanpa janjian ternyata kita mendaftar pada daerah yg sama, bateng..
H-2 tes tertulis cpns, menginjakkan kaki pertama kali @puncak mall

Suka dukanya memang benar2 sudah kita rasa bersama. Kita memang bukan saudara kandung, tapi pertemanan n persaudaraan kita diikat oleh aqidah yang telah menautkan hati-hati kita..
 
Sebenarnya ada banyak hal lg, termasuk kisah perjuangan kita menembus bangka tengah. pemberkasan yang luar biasa sampai kegiatan2 kita di sini, koba. entahlah, semakin mengingatnya drq menjadi sedih.. pokoknya aku mencintai kalian ;’)
 ......

::Aku tak akan runtuh::

MBU Marah dirindu


Akhir2 ini sering denger MBU apapun namanya, the CS.. paling inget ma lirik ‘terkadang ia juga suka marah-marah‘.

Pikiranku langsung menerawang jauh ke belakang. Sepertinya sudah lama sekali tidak dimarah oleh sosok seorang wanita yg telah mempertaruhkan nyawanya agar ku dapat lahir ke dunia, merawat dan membesarkanku. Mungkin terakhir itu saat aku SD, ya saat belum baligh. Cerewetnya minta ampun dah kl sudah marah (tapi tidak pernah ada kata-kata tidak baik atau warga kebun binatang yang keluar dari mulutnya), kadang sapu juga suka melayang walau lemparannya selalu meleset, bukan karena aku lincah menghindar tapi memang lemparannya yang hanya besar di gaya.

Yang paling sadis itu saat ku diusir karena bermain sampai maghrib yg pada masa itu cukup pantang kl maghrib2 di luar rumah. Sampe dibilang kl ku jangan balik lg ke rumah. Ya walau ujung2nya dia sibuk sendiri mencari diriku yang melenting ke rumah bibi yang selisih 5 rumah yang benar2 tak mau pulang pd malam itu, hati seorang anak kelas 5 SD tersakiti sampai dg jam 11 malam yg minta pulang ke rumah wanita yg telah mengusirnya. Wajarlah ya magnet antara anak-ibu, terus bekerja tanpa pembatas.

Sejak SMP rasanya sudah tak pernah lagi kena marah. Sekarang, rindu sekali mendengar ocehannya. Memang dasarnya ia bukan orang yang cerewet, tapi jika sudah marah, wow keluar dah. Bukan karena diri ini anak baik hingga tak pernah lg dimarah. Mungkin karena jarak yang membuatnya tak mampu marah di bawah kerinduan. sebenarnya dia tidak tahu saja kl anaknya masih suka main meski. Dia juga tidak tahu kl aku jarang makan, sering jajan dan hal-hal lain yang tentu akan membuatnya marah jika hal-hal tersebut dilakukan di rumah. "Makan ktk sdh jamnya makan dan makanan sdh terhidang, main itu sebentar saja, jajan itu jangan sering2, bla bla bla...". saat itu yang dia tahu ketika pulang raportku bagus, ada saja oleh2 prestasi yang kubawa meski sekedar kisah. Kemudian dengan bangganya dia akan bercerita ke tetangganya jika anaknya ini juara kelas, tak ada lagi teriakan-teriakan marah yg didengar tetangga utk memanggil anak sulungnya ini. tak ada lagi marah itu..

Kuliah kemudian bekerja, semakin tak mendengar suaranya..

Tidak apa-apa jika kau mau marah, tumpahkan saja. Aku ridho dan ikhlas. Layaknya kau memarahiku ketika aku kecil dulu. Aku sangat takut jika ternyata kau marah tapi hanya memendamnya, aku takut Allah akan murka padaku, ibu..



"Melihat paras nan teduh
Suara sejuknya
Tegarkan diriku
Betapa suka jiwa nanda
Ceria hatiku bersamanya

Mencium Aroma Lezat
Terbayang masakan tercipta nikmat
Betapa suka jiwa nanda
Ceria hatiku bersamanya...

Bersama seorang wanita
Yang telah melahirkan nanda
Bersama seorang mama, bunda, ummi apapun namanya

Bersyukur kepada Allah
Bibir ini mengucap Hamdallah
Cintanya, kasihnya, semuanya
Dia beri dengan tulus

Walaupun terkadang Ummi alpa
Kadang dia juga suka marah-marah
Tapi ummi tetap yang terbaik bagi nanda
Selamanya...."



::Aku tak akan runtuh::

5.9.12

untukmu teman, meskipun tak sempurna..

 Alhmdulillah sabtu sampai ke kota tujuan n bisa lgsg masuk kerja, minggu full memajukan bangka tengah, senin selasa mjd petugas haji full jam kerja. Pengennya mo bikin surprise bwt drmu, my lovely friend. Drq tau bener gmn kondisi rumah ktk ditingal tuannya berhari2 bahkan jk lbh dr 1 mggu. Pengen beresin rumahmu yg (hhee) krn barang2q jg yg bikin rumahmu berantakkan, lemari, meja, alat dapur, kayu2, kertas2 dan lainnya yg bikin rumahmu jd sumpek. Maaf ya teman dan trimakasih dah mo nampung barang2q pasca drq tergusur ;‘6. Selain itu, juga pengen bikin spanduk untuk menyambutmu ‘ahlan wa sahlan ila koba wa hayah jadid, welcome back‘, ucapan congrat, hiasan2 ala pengantin baru dan doa print out tlsn arab yg akan q pinta tlg trlbh dahulu ke ustadz bhs arab yg di pkp cz bliau n lappinya ahli nulis arab. mo sedikit dihebohin dah bagian dlm rumahmu.

Apa daya ternyata drmu akan balik rabu, besok!. Pulang kerja seperti biasa, jam 14.30 hari ini, eitz kl dk salah krg 10 menit (mumpung mesin absen rusak =d). langsung keliling cari alat dan bahan yg dibutuhkan. Koba ini memang msh kota kecil, tak semua jenis kertas ada. Kertas yg dicari nihil jd beralih ke kertas jenis lain. Setelah semua dirasa cukup, pulang bentar sekalian ashar. Abis ashar langsung menuju lokasi operasi. Wow, tdk terasa sudah hampir maghrib. Itupun not perfect (krn waktu mepet y) tapi lumayanlah. Dg terpaksa dicukupkan sj sesi bersih2nya cz mo ngejer buka puasa n ntar malam dah sesi kreatifitas.

Selesai urusan pribadi, abis isya langsung cabut lg ke rumahmu. Dah lumayan enak masuk n duduknya, nyetel ovj kemudian langsung starting. Wow waktu benar2 berlari, dah hampir jam 10, dah waktunya harus pulang. Hnya menghasilkan kreasi 1 karton ini dan origami, lama di proses gunting menggunting. Hanya ini..

Keinginan hanya tinggal rencana di kepala. No more time. Blm rizkimu ndook, mendapat kejutan penuh dariq. Juga walimatul ursy kmrn.. ada2 saja.. atau memang sdh tercatat di lauhul mahfudz drq tdk hadir di walimah ursymu. Tak ada drq disana, tak ada kejutan berarti disini.. Afwan

Selamat menempuh hidup baru, teman. Selamat menikmati panen pahala sbg penyempurnaan setengah dienmu. Menjadilah istri sholehah, ibu kebanggaan anak2 dan perempuan kebanggaan para pejuang jalan dakwah..

16 Syawal, 11 pm
Temanmu yg masih tertinggal ^^

::Aku tak akan runtuh::

28.5.12

galauku karenamu..

mungkin bisa saja diriq juga melakukan hal yg sama sepertimu, yg menurutq saat ini adalah 'terbuai'. Tentu saja terbuai kita berbeda dg mereka yg sama sekali tak tersentuh tarbiyah, kita tetap tahu batasannya. Kita org beruntung yg msh disayang Allah, diberi kesempatan mengenyam tarbiyah, memberikan kita sedikit ilmuNya. mengetahui betapa Kuasanya Ia.

Jika drq yg berada pada posisimu skg, berada dlm buaian kenikmatan fitrah yg teraplikasi dlm tindakan2 kecil yg memesona perasaan, yg tak seharusnya dilakukan. Tentu drq berharap ada sahabat yg mengingatkan agar langkahku tetap terjaga (bernilai pahala) menuju ikatan suci, Bukankah kita sepakat sesuatu yg baik itu melalui cara yg baik pula. Jaga hatimu, biarkan semuanya mengendap dan memuncak hingga ia akan benar2 indah pada waktunya. Ah, drq tak pandai mengingatkan dg cara yg kau sukai. Drq skg cuma mo blg, perbanyaklah amalan yaumiyahmu, sibukkan waktu luangmu (walau sedikit) sbg pengalihan dr dia. ut lbh mendekat padaNya.
qo-

24.5.12

Janin pun Tertawa dan Menangis

Oleh Chem. Gamal Abdel-Nasser

Dalam surat Al-Najm Allah berfirman tentang diri-Nya sendiri, “Dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis.” (QS An-Najm [53]: 43)

Ayat ini berisi indikasi ilmiah yang sangat bagus tentang fakta ditemukan akhir-akhir ini bahwa janin memiliki ekspresi wajah ketika dia berada di dalam rahim ibunya, tanpa diajari untuk melakukannya.
Keajaiban penciptaan manusia terungkap melalui tahap-tahap perkembangan janin yang digambarkan oleh Al-Quran. Ia dimulai dengan pembentukan sel-sel germinal pada orang tuanya. Ketika sperma bertemu dengan ovum, maka keduanya membentuk zigot (nutfah amsyaj) yang kemudian menjadi gumpalan seperti lintah (‘alaqah) kemudian menjadi segumpal daging sekunyahan (mudghah), lalu berubah menjadi tulang yang tertutup dengan daging. Dalam jangka waktu yang telah ditentukan, sel-sel tumbuh menjadi makhluk lain yang dinamis dan bergerak dalam rahim ibunya, dengan ekspresi wajah terlihat jelas. Setelah revolusi teknologi terjadi akhir-akhir ini hingga diciptakan sebuah alat scan embrio, maka kita sekarang dapat melihat embrio tersenyum dan menangis dalam perut ibu sebelum mereka melihat cahaya di bumi.

Ada beberapa model pemindaian medis dan kebidanan pada USG. Standar diagnostik umum kebidanan adalah pemindaian model 2D. Dalam pemindaian janin 3D bukan gelombang suara yang dikirim langsung ke bawah dan dipantulkan kembali, tetapi dikirim pada sudut yang berbeda. Gema yang kembali diproses oleh program komputer yang canggih sehingga menghasilkan volume gambar tiga dimensi dari permukaan janin atau organ internal, cara yang sama yang digunakan alat CT scan untuk membangun sebuah gambar dari beberapa x-ray. 3D ultrasound memungkinkan kita untuk melihat lebar, tinggi dan kedalaman gambar dalam banyak cara yang sama seperti film 3D tapi tidak ada gerakan ditampilkan. Sedangkan model 4D ultrasound menambahan gerakan dengan merangkai 3D ultrasound secara berturut-turut.
3D USG pertama kali dikembangkan oleh Olaf von Ramm dan Stephen Smith di Duke University di tahun 1987.

Teknologi ini digunakan di bidang kegiatan penelitian intensif, terutama scan terhadap anomali janin. Tetapi ada juga masyarakat umum menggunakan, dan terbukti scan ini dapat memperbaiki ikatan janin-ibu. Scan 4D bayi mirip dengan scan 3D, hanya scan 4D menunjukkan gerakan janin seperti dalam bentuk video.

Ekspresi wajah bayi tidak meniru ibunya

Teknik pemindaian termodern telah menghasilkan gambar yang menakjubkan dari dalam rahim yang menunjukkan bahwa bayi rupanya tersenyum dan menangis. Hingga kini, para dokter tidak berpikir bahwa bayi tidak berekspresi sampai setelah kelahiran. Mereka meyakini bahwa bayi belajar untuk tersenyum dengan meniru ibunya. Bayi biasanya tidak tersenyum setelah lahir sampai mereka berusia sekitar enam minggu.

Gambar: Janin tersenyum lebar hingga mirip tertawa
8Ilmuwan bukan satu-satunya yang terkejut oleh gambar ini, tetapi orang-orang biasa lebih terkejut. Foto-foto ini benar-benar membangkitkan dalam jiwa manusia rasa kagum yang luas biasa terhadap ciptaan Allah. Gambar-gambar tersebut dapat memicu emosi belas kasih orang tua dan gembira ketika melihat janin tersenyum, dan emosi belas kasih ketika anda melihat janin menangis.


Gambar: Janin menangis

Pada emosi ini, sebuah pertanyaan penting harus diajukan: jika janin masih dalam rahim ibunya dan ia tidak melihat cahaya lagi, tidak melihat ibunya menangis atau tersenyum, lalu siapa yang mengajarkan janin ini menangis dan tersenyum? Pertanyaan ini bahkan dilontarkan oleh para ilmuwan. Profesor Stuart Campbell mengatakan, “Ada apa di balik senyum itu? Tentu saja, saya tidak bisa menjawabnya. Tapi, muncul sudut dan tonjolan pipi ... aku pikir itu pasti ada indikasi kepuasan dalam sebuah lingkungan yang bebas stres. “
Tapi, pertanyaan itu dijawab oleh Al-Qur’an. Allah berfirman, “Dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis.” (QS An-Najm [53]: 43) Allah adalah Dzat yang membuat embrio tersenyum dan menangis. Kemajuan ilmu pengetahuan tidak hanya sejalan dengan Quran, tetapi Al-Qur’an juga menjawab pertanyaan-pertanyaan yang membingungkan para ilmuwan.

Menangis dan Kehidupan

Ayat ini merupakan indikasi yang kuat kepada semua orang bahwa yang memberikan kita kemampuan untuk tertawa dan menangis adalah Allah (SWT). Tetapi, kalau kita bisa berpersepsi bahwa kemampuan tertawa merupakan nikmat dari Allah kepada kita, lalu bagaimana mungkin kemampuan menangis juga merupakan anugerah dari Tuhan?

Jika kita berpikir tentang satu momen dalam kehidupan kita, kita akan menemukan bahwa karunia terbesar Allah kepada kita menangis. Momen tersebut adalah adalah saat pertama dalam hidup kita, saat di mana kita tiba ke dunia ini. kalau kita tidak menangis pada saat ini, maka hidup kita berakhir.

Tersenyum, lega, selamat dan tepuk tangan tidak mulai ketika seorang anak dilahirkan - mereka mulai saat itu menangis. Tanpa menangis, ruangan menjadi semakin diam dan semakin cemas suasana hati, dan untuk alasan yang baik - menangis adalah tanda yang sangat positif yang baru, hidup sehat. Banyak faktor dan interaksi yang kompleks masuk ke produksi suara yang mengumumkan gembira, sehat melahirkan. [4]

Mengapa bayi harus menangis?

Pertukaran oksigen di paru-paru terjadi pada membran seperti balon kecil yang disebut alveoli. Ia melekat pada cabang-cabang bagian bronkial. Alveoli ini akan mengembang dan mengempis bersamaan dengan bayi menghisap dan membuang napasnya.


Gambar: Sebuah paru-paru pada dasarnya terdiri dari alveolus

Semua orang tahu bahwa meniup sebuah balon untuk pertama kalinya itu sangat sulit. Kenapa? Untuk satu hal, tekanan yang diberikan tidak menciptakan banyak ketegangan di dinding balon kecil untuk memulai proses peregangan yang diperlukan untuk inflasi.

Menurut hukum Laplace, tekanan distensi pada obyek berongga yang diregangkan adalah sama dengan tegangan dalam dinding dibagi oleh 2 jaringan kelengkungan utama dari obyek. Jika untuk mengatasi elastisitas balon besar dan memperluasnya itu dibutuhkan tekanan tertentu, maka untuk memperluas balon yang lebih kecil dibutuhkan lebih banyak tekanan. Semua ini menyulitkan bayi untuk mengambil napas pertama pada paru-paru yang terdiri dari balon-balon kecil! Alveoli paru-paru yang kempes pada janin harus dipompa dalam proses pernapasan. Jadi, cara tradisional dengan memukul bagian bawah bayi yang baru lahir itu bertujuan untuk membuat dirinya mampu menghasilkan napas pertama. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh bayi prematur dapat diatasi dengan memberi cairan surfaktan untuk melapisi alveoli sehingga memberi dindingnya memiliki ketegangan yang tepat.

Itulah karunia yang besar dari Allah (SWT) sehingga kita mampu tertawa dan menangis. “Dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis.” (QS An-Najm [53]: 43)

Sumber :  http://www.eramuslim.com/syariah/quran-sunnah/chem-gamal-abdel-nasser-siapa-yang-membuat-janin-tertawa-dan-menangis.htm


qo-

28.4.12

bayangan kalian, terganggu ^^

mengingatkanku akan kehangatan mereka
 tak kuasa jika ada pasien seumuran bapak n ibu. Membayangkan jika pasien tersebut adalah bapakq, dia sakit n berobat ke bidan kemudian merogoh koceknya. Ahg, tak kan kubiarkan mereka bayar mahal utk berobat.


Atau ada adik2 seumuran adikku, ketika ditanya ternyata putus sekolah karena biaya. Membayangkan jk ternyata itu adikku, tak kuasa aku membiarkannya hanyut dlm kenikmatan bekerja di umur sekolahnya. Maafkan sy jk adik hrs menitikkan air mata..



*msh banyak yg ingin kugoreskan dr pasien2 unik hari ini, aeeh tp oci dah nyanyi 'brp lamakah lg' terus menerus. Dak tahan nengernyo,.. ku cukupkan dl ja cerita dibalik kerinduan ibu bapak n adik2 yg di desa seberang sore ini. Krn aku mencintai kalian..

qo-

27.4.12

yg sabar dan tawakal. Krn kita pegawai,,

 pun sampai ia tak bisa menyaksikan jelang ajal sang ayah.
Bukan karena ia sibuk bekerja/mencari uang, dalam arti ia sengaja dan begitu menyukai pekerjaannya. Tidak, sama sekali bukan. Tapi karena pekerjaan ini yg menuntutnya banyak. Soal izin, hanya boleh izin 2 hari. Setelah ganti dan tutup jadwal sana/i, setelah 2 hari izin yg dilalui (bagaimanapun keadaan sang ayah) harus kembali bekerja di pulau seberang ini, harus kembali masuk dulu dan akan kembali izin. ternyata sudah tidak keburu. Sang ayah menutup mata dini hari.
Innalillahi wa innailaihi rooji'uun, sesungguhnya setiap diri kita adalah milik Allah dan akan kembali kepadaNya. Hanya soal waktu, akan ada saatnya giliran kita. Semoga kita mampu mempersiapkan sebaik2 bekal..

Untuk temanku, yg sabar yoh. Mungkin ada rasa penyesalan di hatimu, balaskan dengan banyak persembahan doa utk ayahmu. Tak ada yg ia bawa kecuali ilmu yg bermanfaat, amal jariyahnya, dan doa2 darimu (anak yg shalihat).

Hanya mampu mendengar tangismu. Pun karena tuntutan pekerjaan, tak bisa menemui dan meminjamkan pundak ini untukmu menangis. Maaf
yg tawakal yo syg..












Koba, 27 april 2012 6am
qo-

12.4.12

Persiapan Muslimah Menjelang Pernikahan Permasalahan dan Kiat-kiat

Penyusun: oleh Rini Fura Kirana M.Eng
Dikirim oleh: Fuan, dari sebuah seminar yang diikutinya.
Persiapan Muslimah Menjelang Pernikahan Permasalahan dan Kiat-kiat
Menghadapinya…
February 20, 2006
Sebagai seorang muslimah, kita semua tentu mengharapkan pada saatnya
nanti akan bertemu dengan pendamping yang akan menjadi pemimpin
dalam rumah tangga kita. Harapannya adalah, dapat membentuk sebuah
keluarga yang sakinah, mawwadah warrahmah. Berikut ini adalah sebuah
artikel yang bagus untuk disimak yang insya Allah bisa menjadi bekal
bagi para muslimah pada khususnya, juga seluruh muslimin dan
muslimat dimanapun berada pada umumnya, mengenai apa yang harus
dipersiapkan menjelang pernikahan. Silahkan disimak.
1. Pendahuluan. Allah telah menciptakan segala sesuatu secara
berpasang-pasangan, tetumbuhan, pepohonan, hewan, semua Allah
ciptakan dalam sunnah keseimbangan & keserasian. Begitupun dengan
manusia, pada diri manusia berjenis laki-laki terdapat sifat
kejantanan/ketegara
n dan pada manusia yang berjenis wanita
terkandung sifat kelembutan/kepengasihan. Sudah menjadi sunatullah
bahwa antara kedua sifat tersebut terdapat unsur tarik menarik dan
kebutuhan untuk saling melengkapi.
Untuk merealisasikan terjadinya kesatuan dari dua sifat tersebut
menjadi sebuah hubungan yang benar-benar manusiawi maka Islam telah
datang dengan membawa ajaran pernikahan Islam menjadikan lembaga
pernikahan sebagai sarana untuk memadu kasih sayang diantara dua
jenis manusia. Dengan jalan pernikahan itu pula akan lahir keturunan
secara terhormat. Maka adalah suatu hal yang wajar jika pernikahan
dikatakan sebagai suatu peristiwa yang sangat diharapkan oleh mereka
yang ingin menjaga kesucian fitrah.
Dan bahkan Rosulullah SAW dalam sebuah hadits secara tegas
memberikan ultimatum kepada ummatnya: “Barang siapa telah mempunyai
kemampuan menikah kemudian ia tidak menikah maka ia bukan termasuk
umatku” (H.R. Thabrani dan Baihaqi).
2. Persiapan Pra Nikah bagi muslimah . Seorang muslimah sholihah
yang mengetahui urgensi dan ibadah pernikahan tentu saja suatu hari
nanti ingin dapat bersanding dengan seorang laki-laki sholih dalam
ikatan suci pernikahan. Pernikahan menuju rumah tangga samara
(sakinah, mawaddah & rahmah) tidak tercipta begitu saja, melainkan
butuh persiapan-persiapan yang memadai sebelum muslimah melangkah
memasuki gerbang pernikahan.
Nikah adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat penting, suatu
mitsaqan ghalizan (perjanjian yang sangat berat). Banyak konsekwensi
yang harus dijalani pasangan suami-isteri dalam berumah tangga.
Terutama bagi seorang muslimah, salah satu ujian dalam kehidupan
diri seorang muslimah adalah bernama pernikahan. Karena salah satu
syarat yang dapat menghantarkan seorang isteri masuk surga adalah
mendapatkan ridho suami. Oleh sebab itu seorang muslimah harus
mengetahui secara mendalam tentang berbagai hal yang berhubungan
dengan persiapan-persiapan menjelang memasuki lembaga pernikahan.
Hal tersebut antara lain :
A. Persiapan spiritual/moral (Kematangan visi keislaman) Dalam tiap
diri muslimah, selalu terdapat keinginan, bahwa suatu hari nanti
akan dipinang oleh seorang lelaki sholih, yang taat beribadah dan
dapat diharapkan menjadi qowwam/pemimpin dalam mengarungi kehidupan
di dunia, sebagai bekal dalam menuju akhirat. Tetapi, bila kita
ingat firman Allah dalam Alqurâ’an bahwa wanita yang keji, adalah
untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang baik adalah untuk
wanita yang baik. â€Å“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki
yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang
keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang
baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik….”
(QS An-Nuur: 26).
Bila dalam diri seorang muslimah memiliki keinginan untuk
mendapatkan seorang suami yang sholih, maka harus diupayakan agar
dirinya menjadi sholihah terlebih dahulu. Untuk menjadikan diri
seorang muslimah sholihah, maka bekalilah diri dengan ilmu-ilmu
agama, hiasilah dengan akhlaq islami, tujuan nya bukan hanya semata
untuk mencari jodoh, tetapi lebih kepada untuk beribadah mendapatkan
ridhoNya. Dan media pernikahan adalah sebagai salah satu sarana
untuk beribadah pula.
B. Persiapan konsepsional (memahami konsep tentang lembaga
pernikahan)
Pernikahan sebagai ajang untuk menambah ibadah & pahala :
meningkatkan pahala dari Allah, terutama dalam Shalat Dua rokaat
dari orang yang telah menikah lebih baik daripada delapan puluh dua
rokaatnya orang yang bujang” (HR. Tamam).
Pernikahan sebagai wadah terciptanya generasi robbani, penerus
perjuangan menegakkan dienullah. Adapun dengan lahirnya anak yang
sholih/sholihah maka akan menjadi penyelamat bagi kedua orang
tuanya.
Pernikahan sebagai sarana tarbiyah (pendidikan) dan ladang dakwah.
Dengan menikah, maka akan banyak diperoleh pelajaran-pelajaran & hal-
hal yang baru. Selain itu pernikahan juga menjadi salah satu sarana
dalam berdakwah, baik dakwah ke keluarga, maupun ke masyarakat.
C. Persiapan kepribadian
Penerimaan adanya seorang pemimpin. Seorang muslimah harus faham dan
sadar betul bila menikah nanti akan ada seseorang yang baru kita
kenal, tetapi langsung menempati posisi sebagai seorang
qowwam/pemimpin kita yang senantiasa harus kita hormati & taati.
Disinilah nanti salah satu ujian pernikahan itu. Sebagai muslimah
yang sudah terbiasa mandiri, maka pemahaman konsep kepemimpinan yang
baik sesuai dengan syariat Islam akan menjadi modal dalam
berinteraksi dengan suami.
Belajar untuk mengenal (bukan untuk dikenal). Seorang laki-laki yang
menjadi suami kita, sesungguhnya adalah orang asing bagi kita. Latar
belakang, suku, kebiasaan semuanya sangat jauh berbeda dengan kita
menjadi pemicu timbulnya perbedaan. Dan bila perbedaan tersebut
tidak di atur dengan baik melalui komunikasi, keterbukaan dan
kepercayaan, maka bisa jadi timbul persoalan dalam pernikahan. Untuk
itu harus ada persiapan jiwa yang besar dalam menerima & berusaha
mengenali suami kita.
D. Persiapan Fisik Kesiapan fisik ini ditandai dengan kesehatan yang
memadai sehingga kedua belah pihak akan mampu melaksanakan fungsi
diri sebagai suami ataupun isteri secara optimal. Saat sebelum
menikah, ada baiknya bila memeriksakan kesehatan tubuh, terutama
faktor yang mempengaruhi masalah reproduksi. Apakah organ-organ
reproduksi dapat berfungsi baik, atau adakah penyakit tertentu yang
diderita yang dapat berpengaruh pada kesehatan janin yang kelak
dikandung. Bila ditemukan penyakit atau kelainan tertentu, segeralah
berobat.
E. Persiapan Material Islam tidak menghendaki kita berfikiran
materialistis, yaitu hidup yang hanya berorientasi pada materi. Akan
tetapi bagi seorang suami, yang akan mengemban amanah sebagai kepala
keluarga, maka diutamakan adanya kesiapan calon suami untuk
menafkahi. Dan bagi fihak wanita, adanya kesiapan untuk mengelola
keuangan keluarga. Insyallah bila suami berikhtiar untuk menafkahi
maka Allah akan mencukupkan rizki kepadanya. Allah menjadikan bagi
kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu
dari isteri-isteri kamu itu anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu
rezki dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada
yang bathil dan mengingkari ni’mat Allah? (QS. 16:72) ” Dan
nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-
orang yang patut (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang perempuan.
Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya.
Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS.
24:32)”.
F. Persiapan Sosial Setelah sepasang manusia menikah berarti status
sosialnya dimasyarakatpun berubah. Mereka bukan lagi gadis dan
lajang tetapi telah berubah menjadi sebuah keluarga. Sehingga mereka
pun harus mulai membiasakan diri untuk terlibat dalam kegiatan di
kedua belah pihak keluarga maupun di masyarakat. “Sembahlah Allah
dan janganlah kamu mempersekutukanNya dengan sesuatu. Dan berbuat
baiklah terhadap kedua orang tua, kerabat-kerabat, anak-anak yatim,
orang-orang miskin,”Q.S. An-Nissa: 36).
Adapun persiapan-persiapan menjelang pernikahan (A hingga F) yang
tersebut di atas itu tidak dapat dengan begitu saja kita raih.
Melainkan perlu waktu dan proses belajar untuk mengkajinya. Untuk
itu maka saat kita kini masih memiliki banyak waktu, belum terikat
oleh kesibukan rumah tangga, maka upayakan untuk menuntut ilmu
sebanyak-banyaknya guna persiapan menghadapi rumah tangga kelak.
3. Pemahaman kriteria dalam memilih atau menyeleksi calon suami
- Utamakan laki-laki yang memiliki pemahaman agama yang baik
- Bagaimana ibadah wajib laki-laki yang dimaksud
- Sejauh mana konsistensi & semangatnya dalam menjalankan syariat
Islam
- Bagaimana akhlaq & kepribadiannya
- Bagaimana lingkungan keluarga & teman-temannya
Catatan : Seorang laki-laki yang sholih akan membawa kehidupan
seorang wanita menjadi lebih baik, baik di dunia maupun kelak di
akhirat .
Sekufu
- Memudahkan proses dalam beradaptasi
- Tapi ini tidak mutlak sifatnya, karena jodoh adalah rahasia Allah
- Batasan-batasan siapa yang yang terlarang untuk menjadi suami (QS
4:23-24; QS2: 221)
4. Langkah-langkah yang ditempuh dalam kaitannya untuk memilih calon
a. Menentukan kriteria calon pendamping (suami ). Diutamakan lelaki
yang baik agamanya.
b. Mengkondisikan orang tua dan keluarga , Kadang ketidaksiapan
orang tua dan keluarga bila anak gadisnya menikah menjadi suatu
kendala tersendiri bagi seorang muslimah untuk menuju proses
pernikahan. Penyebab ketidak siapan itu kadang justru berasal dari
diri muslimah itu sendiri, misalnya masih menunjukkan sikap kekanak-
kanakan, belum dapat bertanggung jawab dsb. Atau kadang dapat juga
pengaruh dari lingkungan, seperti belum selesai kuliah (sarjana)
tetapi sudah akan menikah. Hal-hal seperti ini harus diantisipasi
jauh-jauh hari sebelumnya, agar pelaksanaan menuju pernikahan
menjadi lancar.
c. Mengkomunikasikan kesiapan untuk menikah dengan pihak-pihak yang
dipercaya Kesiapan seorang muslimah dapat dikomunikasikan kepada
pihak-pihak yang dipercaya, agar dapat turut membantu langkah-
langkah menuju proses selanjutnya.
d. Taâ’aruf (Berkenalan) , Proses taâ’aruf sebaiknya dilakukan
dengan cara Islami. Dalam Islam proses taâ’aruf tidak sama dengan
istilah pacaran. Dalam berpacaran sudah pasti tidak bisa dihindarkan
kondisi dua insan berlainan jenis yang khalwat atau berduaan. Yang
mana dapat membuka peluang terjadinya saling pandang atau bahkan
saling sentuh, yang sudah jelas semuanya tidak diatur dalam Islam.
Allah SWT berfirman “Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya
zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang
buruk” QS 17:32).
Rasulullah SAW bersabda : “Jangan sekali-kali seorang laki-laki
bersendirian dengan seorang perempuan, melainkan si perempuan itu
bersama mahramnya”. (Hadits Shahih Riwayat Ahmad, Bukhari dan
Muslim).
Bila kita menginginkan pernikahan kita terbingkai dalam ajaran
Islami, maka semua proses yang menyertainya, seperti mulai dari
mencari pasangan haruslah diupayakan dengan cara yang ihsan &
islami.
e. Bermusyawarah dengan pihak-pihak terkait , Bila setelah proses
taâ’aruf terlewati, dan hendak dilanjutkan ke tahap berikutnya, maka
selanjutnya dapat melangkah untuk mulai bermusyawarah dengan pihak-
pihak yang terkait.
f. Istikhoroh , Daya nalar manusia dalam menilai sesuatu dapat
salah, untuk itu sebagai seorang msulimah yang senantiasa bersandar
pada ketentuan Allah, sudah sebaiknya bila meminta petunjuk dari
Allah SWT. Bila calon tersebut baik bagi diri muslimah, agama dan
penghidupannya, Allah akan mendekatkan, dan bila sebaliknya maka
akan dijauhkan. Dalam hal ini, apapun kelak yang terjadi, maka sikap
berprasangka baik (husnuzhon) terhadap taqdir Allah harus diutamakan.
g. Khitbah , Jika keputusan telah diambil, dan sebelum menginjak
pelaksanaan nikah, maka harus didahului oleh pelaksanaan khitbah.
Yaitu penawaran atau permintaan dari laki-laki kepada wali dan
keluarga fihak wanita. Dalam Islam, wanita yang sudah dikhitbah oleh
seorang lelaki, maka tidak boleh untuk dikhitbah oleh lelaki yang
lain. Dari Ibnu Umar ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Janganlah
kamu mengkhitbah wanita yang sudah dikhitbah saudaranya, sampai yang
mengkhitbah itu meninggalkannya atau memberinya izin “(HR. Muttafaq
alaihi).
5. Pentingnya mempelajari tata cara nikah sesuai dengan anjuran &
syariat Islam
Sebenarnya tata cara pernikahan dalam Islam sangatlah sederhana
dibandingkan tata cara pernikahan adata atau agama lain. Karena
Islam sangat menginginkan kemudahan bagi pelakunya. Untuk itu
memahami tata cara pernikahan yg islami menjadi salah satu kebutuhan
pokok bagi calon pasangan muslim. Dengan melaksanakan secara Islami,
maka sebisa mungkin untuk menghindarkan diri dari kebiasaan-
kebiasaan tata cara pernikahan yang berbau syirik menyekutukan
Allah). Karena hanya kepada Allah SWT sajalah kita memohon
kelancaran, kemudahan, keselamatan dan kelanggengan pernikahan
nanti. Untuk beberapa hal yang harus kita ketahui tentang tatacara
nikah adalah masalah sbb:
a. Dewasa (baligh) & Sadar
b. Wali , “Tidak ada nikah kecuali dengan wali” (HR.Tirmidzi J.II
Bukhari Muslim dalam Kitabu Nikah),
c. Mahar , “Berikanlah mahar kepada wanita-wanita (yang kamu nikahi)
sebagai pemberian yang penuh kerelaan” (QS: 4:4)
- Semakin ringan mahar semakin baik. Seperti sebuah hadis yang
diriwayatkan Abu Dawud dari Uqbah bin Amir : “Sebaik-baiknya mahar
adalah paling ringan (nilainya).”
- Bila tak memiliki materi, boleh berupa jasa. Semisal jasa
mengajarkan beberapa ayat al-Qur’an atau ilmu-ilmu agama lainnya.
Dalam sebuah hadis Rasulullah berkata kepada seorang pemuda yang
dinikahkannya : “Telah aku nikahkan engkau dengannya (wanita) dengan
mahar apa yang engkau miliki dari Al-Quran” (HR. Bukhari dan Muslim)
d. Adanya dua orang saksi
e. Proses Ijab Qobul , Proses Ijab Qabul adalah proses perpindahan
perwalian dari Ayah/Wali wanita kepada suaminya. Dan untuk
kedepannya makan yang bertanggung jawab terhadap diri wanita itu
adalah suaminya. Syarat-syarat diatas adalah ketentuan yang harus
dipenuhi dalam syarat sahnya prosesi suatu pernikahan. Selain itu
dianjurkan untuk mengadakan walimatul `ursy, dimana pasangan
mempelai sebaiknya diperkenalkan kepada keluarga dan lingkungan
sekitar bahwa mereka telah resmi menjadi pasangan suami isteri,
sebagai antisipasi terjadinya fitnah.
6. Permasalahan seputar masalah persiapan nikah
a. Sudah siap, tetapi jodoh tidak kunjung datang Rahasia jodoh
adalah hanya milik Allah, tidak ada satu orangpun yang dapat
meramalkan bila jodohnya datang. Sikap husnuzhon amat diutamakan
dalam fase menunggu ini. Sembari terus berikhtiar dengan cara
meminta bantuan orang-orang yang terpercaya dan berdo̢۪a memohon
pertolongan Allah. Juga upayakan senantiasa memperbaiki dan
meningkatkan kualitas diri. Hindari diri dari berangan-angan, isilah
waktu oleh kegiatan-kegiatan positif .
b. Belum siap, tetapi sudah datang tawaran Introspeksi diri, apakah
yang membuat diri belum siap ?. Cari penyebab ketidak siapan itu,
tingkatkan kepercayaan diri dan fikirkan solusinya. Sangat baik bila
mengkomunikasikan masalah ini dengan orang-orang yang dipercaya,
sehingga diharapkan dapat membantu proses penyiapan diri. Sembari
terus banyak mengkaji urgensi tentang pernikahan berikut hikmah-
hikmah yang ada di dalamnya.
7. Penutup
Agama Islam sudah sedemikian dimudahkan oleh Allah SWT, tetap masih
saja ada orang yang merasakan berat dalam melaksanakannya karena
ketidak tahuan mereka. Allah Taâ’ala telah berfirman: “Allah
menghendaki kemmudahan bagimu dan tidak menghendaki kesulitan
bagimu” (Q.S. Al-Baqarah : 185)
Kita lihat, betapa Islam menghendaki kemudahan dalam proses
pernikahan. Proses pemilihan jodoh, dalam peminangan, dalam urusan
mahar dan juga dalam melaksanakan akad nikah. Demikianlah beberapa
pandangan tentang persiapan pernikahan dan berbagai problematikanya,
juga beberapa kiat untuk mengantisipasinya. Insyallah, jika ummat
Islam mengikuti jalan yang telah digariskan Allah SWT kepadanya,
niscaya mereka akan hidup dibawah naungan Islam yang mulia ini
dengan penuh ketenangan dan kedamaian .
Wallahuâ’alamu bi showab.
qo-

Bekal Pernikahan

Tidak ada yang salah manakala seorang muslimah merindukan cinta dan kasih sayang dari seseorang yang diharapkan akan menjadi pendamping hidupnya. Setiap insan termasuk seorang muslimah pun berhak dan lumrah untuk merasakan kerinduan semacam itu. Meskipun tak terungkap secara lisan, penantian dan impian untuk menggapai sebuah mahligai pernikahan adalah puncak gelisah dan kerinduan yang merupakan salah satu bentuk ujian seorang gadis muslim.
Ibarat sekuntum bunga yang sedang mekar atau bahkan telah mekar dan matang dalam waktu yang sudah cukup lama, adanya kecenderungan untuk disentuh oleh si kumbang jantan yang menawan dan memberikan sari madunya adalah adalah salah satu fitrah yang lumrah dirasakan oleh dirasakan oleh seorang gadis. Sayangnya, saat ini banyak sekali dan semakin banyak kumbang-kumbang jantan yang hanya mengobral rayuan gombal, kata-kata picisan, hanya menggoda, bahkan hanya ingin menghisap sari madu dari sang gadis saja, setelah dapat ia terbang dan menghilang entah kemana. Sedikit sekali kumbang-kumbang jantan yang bersedia berjuang untuk membawa sang gadis dengan jalan yang diridhoi oleh Allah swt, yaitu sebuah jalan pernikahan.
Pernikahan merupakan sebuah ikatan suci, maka sudah sepatutnyalah setiap langkah untuk mencapainya pun harus dilakukan dengan cara yang suci. Manakala seorang gadis telah merasakan kerinduan akan seorang pendamping hidup, artinya secara sadar maupun tidak ia telah melangkahkan kakinya pada salah satu jalan yang akan menghantarkan pikiran dan hatinya pada sebuah mahligai pernikahan. Untuk itu, hendaknya ia senantiasa berjaga dengan kuat dan berhati-hati dalam setiap langkah. Jangan sampai ada noda yang tercecer dan mengotori jalan yang suci ini hingga tiba saat yang dinanti-nanti, yaitu ketika Allah meridhoi dan mewujudkan sebuah pernikahan indah dan suci yang selama ini didambakan.
Memang, penantian tidaklah membutuhkan tenaga yang ekstra besar. Namun, sebagian besar manusia pun mengakui bahwa penantian adalah  salah satu pekerjaan yang sangat melelahkan. Terlebih lagi penantian untuk sebuah pernikahan, ini merupakan sebuah penantian besar yang sangat melelahkan. Karena, dalam penantian inilah syaithon-syaithon dalam bentuk nafsu dan syahwat senantiasa menghampiri. Manakala seorang gadis tengah berada dalam lelahnya sebuah penantian, maka pada saat itulah syaithon-syaithon sedang menatapnya sebagai sebuah sarapan pagi yang lezat dan siap untuk disantap. Oleh karena itu, seorang muslimah hendaknya benar-benar mengerti hal-hal yang sebaiknya ia lakukan dalam masa penantiannya. Dengan demikian, penantiannya untuk sebuah pernikahan yang indah dan suci tidak akan sia-sia, dan Allah akan memberikannya seorang pendamping Robbani dalam pernikahan yang telah menjadi impian.
Pernikahan adalah awal dari sebuah kehidupan dan perjalanan hidup yang baru. Idealnya, perjalanan panjang hendaknya disertai dengan bekal yang benar dan cukup. Demikian pula dengan pernikahan, membutuhkan bekal yang tidak sedikit dan sembarangan. Berikut ini adalah langkah-langkah yang sepatutnya dilakukan dan diistiqomahkan oleh seorang muslimah dalam penantiannya untuk menuju sebuah pernikahan yang diridhoi oleh Allah swt. Langkah-langkah inilah yang insya Allah akan menjadi bekal untuk berlayar di atas lautan dan gelombang kehidupan dengan ombak dan badai yang selalu mengintai. Langkah-langkah inilah yang akan menjadi kompas dan bahan bakar untuk perahu pernikahan.
1.    Meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah
Menantikan seorang lelaki sholih yang akan meminang dan menyandingnya dalam sakralnya pernikahan memang akan memancing datangnya berbagai bentuk godaan. Untuk itulah, seorang muslimah hendaknya terus meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadahnya (baik ibadah fardhu maupun sunnah) untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah swt. Insya Allah, dengan peningkatan ibadah ini Allah akan memberikan kekuatan dan pertolongannya untuk menghadapi godaan-godaan yang mencoba untuk menggoyahkan dan memikatnya.
2.    Istiqomah dalam doa dan tawakal
Sesungguhnya, segala sesuatu yang terjadi maupun yang tidak terjadi adalah hanya atas kehendak Allah swt semata. Rizki, maut, dan juga jodoh, itu semua berada dalam genggaman Allah swt, tidak akan ada yang mampu merubahnya kecuali Dia. Dan sebagai manusia, yang diwajibkan hanyalah berusaha dan berdoa dengan sebaik-baiknya. Kemudian bertakwakallah kepada-Nya, serahkan dan percayakan segala keputusan final hanya kepada-Nya. Janganlah pesimis dan berburuk sangka kepada Allah, karena Allah akan mengikuti persangkaan hamba-Nya.
“Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al Baqoroh: 153)
Istiqomahlah dalam berdoa agar diberikan pendamping hidup yang sholeh, dan dikaruniakan sebuah pernikahan yang barokah sehingga membawa kebahagiaan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Yakinlah bahwa Allah lebih mengerti apa yang terbaik untuk hamba-Nya. Dan yakinlah, bahwa Allah hanya akan memberikan yang terbaik kepada hamba-Nya.
3.    Mempersiapkan diri
Meskipun dinanti-nanti, namun pernikahan bukanlah hal sepele yang dapat dicapai dan dijalani dengan sembarangan atau asal mau saja. Ketika seorang wanita telah memasuki pintu pernikahan, maka secara otomatis kewajibannya pun telah bertambah (demikian pula halnya dengan laki-laki). Maka dari itu, hendaknya seorang muslimah senantiasa mempersiapkan dirinya sebelum seorang pangerang yang diutus oleh Allah swt datang untuk menjemput dan membawanya menuju istana pernikahan yang sakral.
Teruslah membekali diri dengan ilmu, khususnya ilmu agama, dan terutama ilmu agama yang berkaitan dengan masalah kerumah tanggaan. Selain itu, seorang muslimah juga harus membekali dirinya dengan keterampilan berumah tangga. Dan bekal yang terakhir adalah mempersiapkan diri untuk menjadi seorang isteri sholihah yang taat dan senantiasa menyenangkan hati suami.
Saudariku, pernikahan adalah dambaan bagi setiap insan, tidak terkecuali seorang muslimah. Dan menunggu pangeran sholih yang akan menjemputnya menuju mahligai pernikahan yang sakral, bukanlah perjuangan yang ringan. Gelisah, gundah, tanda tanya, harap, cemas, semua membaur menjadi satu. Namun, sekali lagi pernikahan bukanlah ikatan yang dapat dijalin dengan “mau” saja. Untuk menuju pernikahan yang barokah, dibutuhkan bekal-bekal yang benar dan cukup. Jangan sampai kita kehabisan bahan bakar ataupun perbekalan ketikan sedang menyelami lautan pernikahan. Terlebih lagi menyelami lautan pernikahan tanpa membawa bekal, anda akan kelaparan dan kehausan. Jangan sampai anda melupakan peta dan kompas manakala hendak menjelajahi belantara pernikahan.
Saudariku, rindukanlah sebuah pernikahan sakinah, mawaddah, warrohmah. Rindukanlah seorang pendamping hidup yang akan membawa ikatan pernikahan mulia di dunia dan akhirat. Dan tidaklah sebuah pernikahan akan sakinah, mawaddah, warrohmah, melainkan dengan kita memperjuangkannya di jalan yang diridhoi oleh Allah, melainkan kita masuki pintu pernikahan tersebut dengan menyebut asma Allah. Dan tidaklah senuah pernikahan akan sakinah, mawaddah, warrohmah, kecuali kita menjalankannya dengan bekal yang cukup, dengan bekal yang benar. Allah, adalah pangkal tolak dan arah melangkah kita dalam menanti dan mengemudikan sebuah pernikahan.
Pernikahan yang barokah adalah pernikahan yang dilandasi dengan nilai-nilai iman dan takwa. Hanya pernikahan yang barokahlah yang akan memberikan kebagiaan dunia dan akhirat. Pernikahan dibawah naungan islam, pernikahan dibawah naungan Allah adalah pernikahan yang menjadi dambaan orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah. Tiga langkah di atas merupakan secuil ikhtiar yang jika direalisasikan dengan penuh keikhlasan, kesabaran, dan keistiqomahan, insya Allah akan menjaga diri kita dari godaan-godaan yang menerpa manakala berada disebuah jalan menuju pernikahan. Dan insya Allah akan menjadi bekal yang sangat bermanfaat dalam mengaruhi bahtera pernikahan kelak.
www.syahadat.com

1.4.12

::teruntuk shahabiy, V::

sebentar lg kau akan menyempurnakan separuh agamamu. Tak banyak kisah yg qt ukir bersama selepas meninggalkan almamater. Pun tidak bisa banyak membantu di saat sibuknya dirimu mempersiapkan hari bahagiamu. Berharap acaranya lancar dan sukses dan tentunya turut berbahagia untukmu.

Setelah resmi mjd Ny. T nanti, jangan lupa kau kisahkan kisah kenakalan qt dulu yg pernah pulang larut malam mengikuti musda kammi sumsel. Apa kau msh ingat kisah itu. Ketika qt mewakili komsat asyifa yg tak punya ikhwan (bidin), mengikuti acara demi acara yg cukup alot hingga jam 12 dini hari. Entah apa pendapat pak satpam asrama qt ktk melihat qt pulang selarut itu dg diantar 2 org laki2. Qt pikir hanya diantar olh seorg ikhwan, ee pas sampai di dpn gerbang asrama ternyata ikhwannya 2 org. "jadi pas 2 pasang", katamu saat itu, "kl org mo brprasangka". Alhamdulillah, Allah melindungi qt dr fitnah dan dari pantauan ibu asrama saat itu :)

cerita betapa ghirohnya qt dulu mengikuti aksi mahasiswa. "kpd para mahasiswa.. Kpd rakyat yg kbingungan, kpd pewaris peradaban.. wahai kalian yg rindu kemenangan.." Sampai2 tak ada seruan yg sengaja qt lewatkan. Close our face.

Cerita nekadnya kita. Kau masih ingat bagaimana IMK-SS lahir. Agh, tak perlu kuuraikan disini.
Dan banyak cerita2 perjuangan qt yg mungkin laen waktu akan kuceritakan pada anak2ku kelak (lah ngomongin anak, nikah ja blm yak).

Oya, 1 hal lg. Makasih yoh dah jd guru pertamaku belajar motor dan maaf variomu jd lecet gara2 kugas ke parit bidan sinta.

Dan ingin kusampaikan pdmu agar lebih dewasa bersikap, lebih tenang dan catat semua rencana yg akan dilakukan (wlw mungkin kau sekarang tdk lg pelupa dan plinplan spt drq). Dan terpenting, jangan sampai keluar dari lingkaran..
Smangat!

Koba, 29 Maret 12 23:27 pm
ur sista, qnita

qo-

28.3.12

..Pendidikan utk kalian..


adik-adikku..
Jangan pernah terpikir untuk berhenti menuntut ilmu (tidak lanjut kuliah) karena pendidikan itu penting dan menjadi sangat penting bagi orang-orang seperti kita. Kalo bukan dg pendidikan, dg apa kita akan mengubah nasib dan mengangkat derajat. Tamat SMA saja tidaklah cukup, diluar sana semua orang sudah minimal strata 1, apalagi beberapa tahun mendatang. Berlomba-lombalah dalam mengenyam pendidikan setinggi-tingginya karena include dari itu engkau akan dihargai orang.

adik-adikku..
Sekolahlah dg sungguh-sungguh, rajin dan giat. Semakin tahun, kuliah itu semakin meningkat syarat pencapaiannya. apalagi zaman uang sekarang ini. Kalo tidak benar-benar pintar, engkau akan tersisihkan oleh mereka yang ber-uang. Pesan kakak, tekun dan rajinlah belajar  dr sekarang. Mulai pelajarilah soal-soal SPMB dan sejenisnya sebagai persiapan masuk kuliah. Bukankah Allah itu menilai proses, insyaallah hasilnya adalah yang terbaik jk kalian memang telah mempersiapkan dg sungguh-sungguh. Ayuk tau kalo kalian hobi nonton tp alangkah baiknya jika waktu kalian tidak dihabiskan di depan tv mengikuti episode demi episode sinetron FTV, tak ada manfaatnya bagi kalian.

jika selama ini kalian bisa mengandalkan kakak tapi Kalo tak sungguh2 dan akhirnya tidak lulus tes masuk kampus maka kakak tak lagi bisa berbuat apa-apa untuk kalian. Kalian sendiri tau bagaimana input dan output keuangan kakak, tak mencukupi  untuk menopang biaya kuliah swasta.

Tapi bukan berarti uang adalah segala-galanya, tak berarti kalian tak bisa kuliah jk tak ada uang. Perlu kalian ketahui  bahwa banyak orang sukses yang berangkat dari keluarga seperti kita. Mereka punya niat kuat untuk sukses dan sungguh-sungguh (dengan kerja keras) untuk mewujudkannya. Semangat adik-adikku..